Friday 7 September 2012

ELOKNYA ALAM WANUREJO

Dari megahnya monumen Buddha terbesar di negeri ini, yaitu Candi Borobudur, sekira 2 km ke arah timurnya dapat Anda temukan sebuah desa wisata bernama Wanurejo. Di antara lereng pegunungan Menoreh dan diapit dua buah sungai (Sungai Progo dan Sungai Sileng), inilah sebuah kawasan dimana Anda dapat menikmati suasana pedesaan yang memikat. Pastinya desa wisata ini akan menyempurnakan plesiran Anda di sekitar candi kebanggaan Indonesia tersebut..

Desa Wanurejo merupakan desa subur di kawasan Candi Borobudur dan masuk wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Ada sembilan dusun di Desa Wanurejo dan semuanya memiliki potensi wisata seni budaya, kerajinan, dan religi.

Desa Wisata Wanurejo banyak dikunjungi wisatawan yang ingin melihat langsung rumah-rumah tradisional yang tidak banyak berubah sejak dahulu. Bangunan tradisional rumah joglo kuno berusia lebih dari 1 abad begitu menarik untuk diamati. Beberapa memiliki perbedaan satu dengan yang lain, antara yang dimilik rakyat biasa, pemangku adat, hingga milik bangsawan. Suasana ini mengingatkan kejayaan Jawa Dwipa pada masa kerajaan silam.


Desa ini nyatanya memang memiliki beragam potensi wisata. Sebut saja untuk menikmati alamnya, mencicipi kuliner khas, membeli dan atau produk kerajinan setempat, hingga  bersentuhan langsung dengan kehidupan para petani yang bersahaja.

Pastinya desa wisata ini juga mampu menyajikan atraksi seni tradisional, seperti tempat latihan seni karawitan dari Sanggar Joyowiyatan di Dusun Tingal. Kesenian tradisional Wanurejo yang umumnya dikenal, yaitu: tontongklek, tari jathilan, pituturan, tari dayakan, tari topeng hitam, serta lagu Dhandang Gulo yaitu lagu yang menceritakan asal-usul Desa Wanurejo.

Desa Wanurejo adalah desa wisata dengan berbagai potensi ideal yang lengkap, mulai dari artefak candi, seni dan budaya, bangunan rumah adat, serta alam hijau yang membentang luas. Perpaduan bentang alam yang indah serta budayanya telah menjadi alasan kuat bahwa saat Anda berwisata ke Magelang maka bukan hanya menikmati kemegahan Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon saja.

Desa ini awalnya didirikan oleh Kyai Wanu (Bendhoro Pangeran Haryo), yaitu anak lelaki Hamengku Buwono II ke-76. Ia juga yang sekaligus mendirikan Desa Wanurejo. Ia sempat menjadi Adipati Wonorejo yang akhirnya berubah menjadi Wanurejo.

No comments:

Post a Comment